31 BAB IV SISTEM PENGERINGAN TINTA CETAK 4.1. Pendahuluan Hasil cetakan luntur karena tinta cetak belum kering, sering jadi masalah dalam produksi cetak dan kemasan. Tentunya hal ini akan mengakibatkan mutu cetak menjadi turun dan produksi cetak juga akan terhambat. Selain itu biaya produksi juga akan bertambah akibat harus dicetak ulang. Pengetahuan tentang berbagai sistem pengeraingan tinta cetak diperlukan dalam mengatasi masalah yang disebabkan oleh pengeringan tinta. Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai tahapan dalam pembuatan berbagai jenis tinta cetak. Setelah memahami materi tersebut, pembaca perlu untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem pengeringan tinta cetak. Dengan memiliki pengetahuan tentang sistem pengeringan tinta cetak, pembaca memiliki pemahaman tentang sifat-sfat peneringa tinta yang diperlukan dalam menghasilkan kualitas cetak yang baik. Bab ini berisi tentang berbagai sistem pengeringan tinta cetak, baik secara fisika maupun secara kimia. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca dapat menguasai dan menerapkan pengetahuan mengenai sifat-sifat tinta cetak untuk memecahkan masalah dan mengantisipasi permasalahan pada proses cetak yang berkaitan dengan tinta cetak. 4.2.Sistem pengeringan tinta cetak Pengeringan adalah merupakan kerja akhir dari fungsi tinta, maka kwalitas proses pengeringan menjadi sifat tinta yang paling penting, ada dua tahapan proses pengeringan, 1. setelah tinta pindah nempel lengket tercetak pada kertas. Proses pengeringan dimulai, pengeringan yang baik ditandai dengan tidak adanya penularan tinta dibelakang kertas saat penumpukan (sett-off), 2. proses pengeringan tahap kedua adalah pengerasan lapisan tinta sehingga tinta menjadi padat menyatu dengan kertas dimana pigment terikat dan terlindungi oleh vehicle atau solventnya, tahap ini yang disebut waktu pengeringan yang sesungguhnya,
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==