74 masih mengandung belerang dengan kadar yang rendah yang berasal dari sisa=sisa belerang pada saat proses pembuatan kertas, hal ini akan menghitamkan tinta emas atau bubuk bronz. 3. Pemudaran Warna Cetakan Beberapa hari setelah pencetakan sering dijumpai warna cetakan berubah menjadi pudar. Pudarnya warna cetakan ini umumnya terjadi pada kertas-kertas cetak seni atau yang berlapis mineral. Salah satu penyebabnya karena kertas-kertas jenis tersebut diatas bersifat basa, sedangkan pigmen tinta yang digunakan tidak tahan terhadap basa. Ini merupakan salah satu contoh, akan tetapi ada pula pigmen tinta cetak yang tidak tahan terhadap asam. 4. Merusak Permukaan Pelat Cetak Pelat cetak ofset dibuat sedemikian rupa, sehingga bagian yang tidak mencetak menjadi mudah mengambil air. Air pembasah tersebut dijaga pH-nya antara 5-6. Jika air pembasah agak asam akan menolong pelat ofset selalu dalam keadaan bersih yaitu dengan menjaga bagian tidak mencetak mengambil air (tidak mengambil tinta). Tetapi jika pH turun sampai dibawah 4, lapisan pelindung pada bagian plate akan mudah larut. Perusakan karena kimia dapat mengikis dan menggali bagian mencetak dan menyebabkan gambar menjadi lebih kecil dan akhirnya pelat dikatakan menjadi gundul artinya bagian mencetak tidak dapat menerima tinta lagi. Jika air pembasah naik sampai diatas 7 akan memudahkan terjadinya emulsi tinta dalam air pembasah dan akan mengotori bagian tidak mencetak. 5. Picking Kekuatan permukaan kertas dipersyaratkan untuk cetak offset, karena kertas harus melewati serangkaian silinder dengan tekanan tertentu dan gaya tarik yang berasal dari kekentalan dan kelengketan tinta yang digunakan yang menyebabkan kertas tercabut (picking). Banyak atau sedikitnya pencabutan yang terjadi pada kertas tergantung dari kekuatan permukaan kertas tersebut. Contoh picking dapat dilihat pada Gambar 9. 3 dibawah ini
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==