Muryeti - Tinta Cetak dan Coating

82 3. Porositas yang rendah, sehingga penyerapan tinta rendah. 4. pH kertas yang terlalu asam 5. Conductivity terlalu tinggi lebih dari 1000 mhos dari nilai awal saat pencampuran larutan. 6. Tinta tidak sesuai dengan material yang dipakai. 7. Sirkulasi udara ruangan cetak buruk, kurang kering atau terlalu lembab 8. Kertas memiliki kadar air yang tinggi 9. Kandungan bahan pengering (dryer) dalam tinta kurang b. Trapping Penumpukan tinta (trapping) yang tidak sempurna terjadi bila pada pencetakan multi warna, tinta warna kedua atau yang berikutnya tidak menempel baik pada tinta warna sebelumnya dan bahkan kadang-kadang dapat terjadi tinta yang pertama tertarik balik oleh tinta yang berikutnya. Hal ini disebabkan oleh derajat kelengketan tinta kedua atau berikutnys lebih tinggi dari tinta terdahulu, atau penggunaan jenis tinta proses yang berbeda antara warna yang satu dengan warna yang lain. c. Kristalisasi Kristalisasi terjadi bila pada pencetakan multi warna, warna kedua atau warna berikutnya dicetakan setelah warna sebelumnya menjadi terlalu kering, sehingga tidak terjadi penumpukan warna. Masing-masing warna berdiri sendiri. Pada tingkatan yang ekstrim tinta kedua dan berikutnya menjadi mudah dihapus. Hal ini terjadi karena molekul bahan pengering berpindah ke permukaan lapisan tinta selama pengeringan berlangsung. Permukaan tinta menjadi licin, keras, halus dan menolak menerima tinta lain. d. Mottling Mottling terjadi bila tinta tidak peka terhadap kehalusan lapisan permukaan kertas. Tinta yang digunakan terlalu kental dan kepekatan warnanya kurang kuat. Mottle dapat diidentifikasi dari rupa warna cetak yang berawan atau berkabut baik dengan bercak kecil atau besar. Pengenalan mottle terfokus pada warna tinta cetak, bukan pada permukaan kertas. Yang harus diperhatikan adalah:

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==