Noor Hidayati - Kimia Terapan (Edisi Revisi)

99 berikatan ion, namun berdasarkan nilai beda keelektronegativan Fe2O3 dimana besi dengan EN sebesar 1,83 oksigen sebesar 3,44 maka beda keelectronegativitas 3.44 - 1.83 = 1.61. sehingga berdasarkan Gambar 14 besi III okside termasuk ikatan kovalent polar meskipun memiliki sedikit perbedaan dengan ikatan ion, dapat dikatakan bahwa besi III okside merupak senyawa berikatan kovalent polar yang memiliki sifat ikatan ionic. Adanya ikatan kovalent polar dan ikatan hydrogen dalam karat membuat karat menempel kuat pada besi dan tidak mudah dibersihkan. ditambah dengan adanya karat tentunya akan mengkikis bagian besi karena sebagaian besi terionisasi menjadi karat (Persamaan 9). Dari Persamaan 9 kita ketahui bahwa karat dapat terbentuk apabila terjadi pertemuan antara air, oksigen dengan besi (logam) yang teroksidasi. Oksigen dan air merupakan kandungan di dalan udara yang membutuhkan usahabesar untuk dihilangkan dari udara dilingkungan. Adapun salah satu cara untuk mencegah terjadinya karat adalah dengan mencegah teroksidasinya besi menajadi Fe2+. Dalam hal ini kita berusaha untuk mengisolasi logam besi dari semua factor peyebab besi teroksidasi. Pada Persamaan 8 mengabarkan factor penyebab besi dapat teroksidasi adalah bertemunya besi dengan oksigen dan ion H+, dimana H+ pada Persamaan 8 diperoleh dari asam bicarbonate yang terbentuk dari udara sekitar. Apabila H+ sebagai oksidator diperoleh tidak hanya dari udara tapi dari bahan kimia yang disalurkan/dikontakkan pada besi tentunya akan menyumbang H+ lebih banyak pada sisi reaktan dan menggeser

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==