45 sikap tokoh utama cerita. Plot juga dapat diartikan sebagai proyeksi keadaan batin para tokoh cerita. Plot yang baik dapat mendeskripsikan secara jelas peristiwa perwatakan tokoh dan konflik yang dihadapi tokoh cerita, sehingga cerita terasa hidup dan segar seolah-olah terjadi dalam kehidupan nyata. Plot dibuat dengan mengurutkan kejadian yang melibatkan tokoh dalam situasi konflik yang didasarkan pada tujuan dari satu atau lebih tokoh dalam proses mencapai tujuannya, kejadian cerita menggerakkan tokoh untuk mengatasi konflik, mencapai tujuan, dan memecahkan masalah. Elemen-elemen plot adalah pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan masalah. Kekuatan sebuah cerita terletak pada bagaimana pengarang membawa pembaca mengikuti timbulnya konflik, memuncaknya konflik, dan berakhirnya konflik. Hal ini berhubungan dengan unsur watak, tema, dan setting. Dalam usaha pengembangan plot, pengarang memiliki kebebasan kreativitas. Sebuah plot haruslah terdiri atas tahap awal (begining), tahap tengah (midle), dan tahap akhir (end). 1. Tahap awal cerita disebut tahap perkenalan, berisi sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang akan dikisahkan pada tahap-tahap berikutnya, misalnya pengenalan latar dan pengenalan tokoh cerita. Cerita diawali dengan peristiwa tertentu dan diakhiri dengan peristiwa tertentu tanpa terikat oleh urutan waktu.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==