51 terdengar suara anak-anak tertawa, gersikan pepohonan dari kejauhan untuk membentuk dramatik. Pada pembuatan skenario dianjurkan untuk tidak langsung digarap setelah membuat sinopsis. Tapi harus melalui tahap-tahap perencanaan dan pembuatan kerangkanya dulu. Pertama-tama penulis harus mempertanyakan bahan kerangka secara garis besar, yaitu: a. Bagaimana Cerita akan dituturkan dalam filmnya nanti ? Yakni sesuai dengan tuntutan penuturan dalam tiga babak (awal, tengah, dan akhir). Maka timbul tuntutan untuk membuat pembukaan yang kuat untuk menggaet perhatian penonton, pengembangan urutan cerita yang kuat, dan Klimaks yang mencekam. Sehingga ada kemungkinan penulis harus mengubah urutan cerita, mengurangi atau mengubah. b. Bagaimana cara menggambarkan adegan-adegan yang efektif dan menarik secara filmik ? Adegan-adegan sudah harus dibayangkan oleh si penulis sebagai tayangan film. Seperti apa yang ada di dalam sinopsis ditulis sebagai “adegan pernikahan yang sakral” harus dibayangkan bagaimana proses pernikahan tersebut dalam adegan film. Bagaimana kesan “sakral” itu harus digambarkan? Bagaimana menyajikan suasana pernikah yang sederhana namun berkesan? Apa ada musik? Apa sentuhan khusus yang harus ditambahkan agar adegan
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==