Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

85 BAB VIII TEKNOLOGI KEMASAN PRODUK HORTIKULTURA 1. PENDAHULUAN Produk hortikultura adalah produk sayur-sayuran dan buahbuahan, yang umumnya produk ini mudah mengalami kerusakan. Kerusakan ini diakibatkan adanya proses respirasi dan transpirasi baik saat dipanen maupun pascapanen. Kerusakan akibat proses tersebut dapat dihambat dengan menggunakan teknologi yang dapat mengurangi laju respirasi dan transpirasi produk. Pengemasan dengan kemasan yang tepat adalah cara yang paling sering digunakan untuk menurunkan laju respirasi dan transpirasi. Penge- masan adalah cara atau perlakuan pengamanan pangan agar pangan baik yang belum maupun yang telah mengalami pengolahan dapat sampai ke tangan konsumen dengan baik. Pengemasan sangat mem- pengaruhi penampilan dari produk. Selain itu, pengemasan dapat menjaga keawetan, dan higienitas produk dalam jangka waktu ter- tentu (Taufik et al., 2018). Dalam pemilihan kemasan, hal pertama yang harus diperhati- kan adalah karakteristik produk yang akan dikemas. Produk horti- kultura adalah produk yang mengandung kadar air tinggi sehingga mudah mengalami kerusakan. Sehingga diperlukan kemasan yang dapat meminimalkan kerusakan produk hortikultura tersebut, yang diakibatkan dari kerusakan mikrobiologis, mekanis, dan fisik.Ter- dapat beberapa pilihan jenis kemasan yang dapat digunakan pada produk tersebut. Jenis-jenis kemasan yang umum digunakan untuk produk hortikultura adalah kemasan plastik dengan lubang – lubang ventilasi, baki/kotak styrofoam dan clingwrap, kantung plastik ber- jaring, kantung kertas kraft, keranjang plastik, tray, kotak kertas dan net (Nugraheni, 2018). Pemilihan teknologi dan jenis kemasan harus tepat yang mam- pu menjamin produk segar terhindar dari kerusakan, penggunaan ke- masan yang kurang tepat justru dapat mempercepat proses penurunan mutu produk tersebut. Dua faktor yang penting yang harus diperhati-

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==