Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

87 ga dan memperlambat proses penurunan mutu produk dan produk memiliki umur simpan (self-life) yang lebih panjang. Pada produk hortikultura segar, khususnya sayur dan buah adalah bahan pangan yang sangat rentan mengalami kerusakan akibat kandungan air yang sangat tinggi, sifat fisik kulit dan jaringannya yang lunak dan mudah rusak secara fisik atau mekanik (Taufik et al., 2018). a. Buah Buah merupakan hasil pertanian hortikultura yang sangat dib- utuhkan karena mengandung nutrisi dan vitamin yang tinggi yang berperan dalam memenuhi pemenuhan gizi manusia, yang menja- di menu harian manusia. Buah-buahan digolongkan dalam beber- apa kelompok, yakni: (a) musim panenannya: buah musiman dan tanpa musim (berbuah sepanjang tahun), (b) iklim tempat tumbuh: buah tropis dan sub-tropis, dan (c) pola respirasinya: klimakterik dan non-klimakterik (Taufik et al., 2018). b. Sayuran Sayuran merupakan produk hortikultura yang kaya akan kand- ungan serat, vitamin, mineral dan antioksidan yang tinggi. Produk ini penting karena berhubungan dengan kebutuhan diet menu gizi masyarakat dan banyak diaplikasikan sebagai salah satu bahan pan- gan fungsional (functional food). Sayuran berdasarkan dari asal ba- gian tanamannya dibedakan menjadi 3 golongan, yakni : biji dan polong; umbi dan akar; bunga, tunas, daun dan batang. Tanaman sayuran umumnya dapat dipanen sepanjang tahun dan bukan tanaman musiman, berumur pendek dan tergolong dalam kelompok non-klimaterik ditinjau dari pola respirasinya. Sayuran memiliki kecepatan respirasi dan produksi etilen yang berbeda-beda, sayuran dibagi menjadi tiga golongan yaitu sayuran yang memili- ki respirasi yang tinggi, sedang dan rendah. Sayuran yang memiliki bentuk kecambah dan berasal dari bunga tanaman seperti bunga kol dan brokoli, umumnya memiliki laju respirasi dan produksi etilen yang lebih tinggi dibandingkan denganjenis sayuran lainnya, sehing- ga umur simpannya lebih pendek. Selain itu, kualitas sayuran juga dipengaruhi oleh cara dan bagaimana penanganan pascapanennya, termasuk pemilihan teknologi dan jenis pengemasan yang digu- nakan (Taufik et al., 2018).

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==