93 BAB IX TEKNOLOGI KEMASAN PRODUK DAGING 1. PENDAHULUAN Daging merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi, berupa protein, lemak, mineral dan zat lainnya yang dibutuhkan tubuh. Beberapa usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas daging, yaitu melalui pengolahan atau penanganan yang lebih baik sehingga dapat mengurangi kerusakan atau kebusukan selama prose penyimpanan dan pemasaran. Kualitas daging perlu penanganan yang baik dan usaha tertentu, karena daging merupakan pangan yang mudah rusak oleh mikroorganisme, hal ini dikarenakan daging kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh. Penurunan dari kualitas daging diindikasikan me1a1ui pe- rubahan warna, rasa, aroma bahkan pembusukan. Umumnya keban- yakan kerusakan daging dipengaruhi oleh penanganan yang kurang baik, yang membuat mikroorganisme dapat mengkontaminasi dag- ing, sehingga menurunnya daya simpan dan nilai gizi daging (Yanti et al., 2008). Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh pedagang di pasar tradisional untuk meningkatkan masa simpan daging yaitu me- nutup atau mengemas daging dengan plastik atau kemasan lainnya. Pengemasan daging merupakan hal yang penting untuk mencegah dari kontaminasi mikroorganisme (dari udara atau serangga) ser- ta kerusakan fisik daging (Yanti et al., 2008). Pengemasan daging merupakan suatu cara untuk perpanjangan umur simpan, dengan memperlambat aktivitas bakteri pembusuk, proses oksidatif dan pe- rubahan sifat sensorik seperti warna dan rasa. Penggunaan daging kaseready atau daging kemasan terpusat di perusahaan makanan eceran terus meningkat. Pengembangan bahan dan sistem penge- masan baru selama 10 tahun terakhir didasarkan pada kekhawatiran konsumen tentang keamanan, kualitas, dan kelestarian lingkungan serta kebutuhan industri untuk menangani kemudahan distribusi dan persyaratan tenaga kerja (Nassu et al., 2010). Kemasan daging segar dan olahan merupakan salah satu usaha dibidang perikanan. Daging olahan untuk meningkatkan mutu dan
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==