Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

112 tindak sebagai antimikroba, antioksidan atau nutraceuticals. Dalam produk susu, sebagian besar bahan edible atau kema- san yang dapat dimakan digunakan untuk keju. Selain memberi- kan kualitas yang lebih baik dan menjaga kesegaran, pengemasan yang dapat dimakan dapat secara signifikan mengurangi biaya akhir pengemasan keju dengan mengurangi jumlah bahan pengemas yang biasanya dibutuhkan. Namun, penting untuk dicatat bahwa pelapis yang diterapkan harus netral dengan mempertimbangkan karakteris- tik sensorik karena dapat mempengaruhi / atau mengganggu karak- teristik sifat sensorik dari keju kemasan (Galić et al., 2019). 3. Aplikasi Nanokomposit Penerapan nanokomposit Nanoteknologi menyiratkan peng- gunaan material pada skala nanometrik, antara 1 nm dan 100 nm dalam ukuran . Partikel nano bertujuan untuk meningkatkan beber- apa sifat dari bahan kemasan yang ada seperti sifat mekanik, ter- mal dan penghalang. Nanopartikel dapat menjadi pembawa senya- wa antibakteri yang kemudian diimobilisasi dalam matriks polimer dan dilapisi pada permukaan produk (Galić et al., 2019). Nanopartikel perak montmorillonite (Ag-MMT), yang di- peroleh dengan mengganti ion Na + yang secara alami ada dalam montmorillonite dengan ion Ag +, disematkan ke dalam matriks ber- basis agar dapat memperpanjang umur simpan keju Fior di Latte. Meskipun nanopartikel berbasis logam telah menunjukkan aktivitas antibakteri yang hebat, sistem tersebut mungkin tidak dapat diterima dari sudut pandang komersial karena pengaruhnya terhadap keseha- tan manusia dan lingkungan dalam jangka panjang belum diklarifi- kasi sejauh ini. Untuk alasan ini, sistem penuaan kemasan yang men- gandung nanopartikel food grade mungkin lebih diinginkan, seperti asam sorbat yang diterima secara legal dan antimikroba food grade (Galić et al., 2019).

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==