Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

126 2 2 terkini dalam mikroenkapsulasi, bioteknologi, dan teknologi penge- masan. Sebagai contoh, kemasan baru untuk jus buah dengan sifat biodegradable dan antioksidan (untuk memperpanjang umur produk minuman) yang terbuat dari gula dan residu lain yang kaya karbon, nitrogen, dan oksigen yang ada dalam air limbah dari industri pem- botolan jus sedang dikembangkan di bawah proyek PHBOTTLE. 2. Kemasan Aktif dengan Penyerap Oksigen Banyak makanan sangat sensitif terhadap oksigen, yang ber- tanggung jawab atas kerusakan produk baik secara langsung mau- pun tidak langsung. Adanya oksigen ke dalam kemasan mening- katkan kerusakan minuman terutama karena mikroba aerobik dan pertumbuhan jamur, meningkatkan reaksi oksidatif yang menyebab- kan perubahan warna, bau tidak sedap, dan pengembangan rasa dan mengurangi kualitas nutrisi. Penggunaan penyerap oksigen telah dipelajari dan diterapkan secara ekstensif oleh banyak peneliti dan perusahaan. Teknologi penyerap oksigen didasarkan pada oksidasi atau kombinasi komponen seperti serbuk besi, asam askorbat, po- limer fotosensitif, dan enzim. Senyawa ini mampu menurunkan ka- dar oksigen hingga di bawah 0,01%, yang lebih rendah dari kadar yang biasanya ditemukan. konsentrasi 0,3% -3% dalam sistem kon- vensional atmosfer termodifikasi, vakum atau substitusi atmosfer internal untuk gas inert. Kemasan aktif penyerap oksigen telah diterapkan secara luas dalam pengawetan bir dengan memasukkan agen penyerap ke dalam penutup (mahkota) dengan dua metode: (a) ke dalam sachet di da- lam penutup dengan membran untuk memisahkan penyerap dari bir; atau (b) dimasukkan ke dalam lapisan polimer di bagian dalam pe- nutup. Asam askorbat merupakan komponen penyerap oksigen yang bekerja berdasarkan oksidasi askorbat menjadi asam dehidroaskor- bat. Reaksi ini dapat dipercepat oleh cahaya atau logam transisi yang akan bekerja sebagai katalis, misalnya tembaga. Asam askorbat mereduksi Cu2+ menjadi Cu untuk membentuk asam dehidroaskor- bat. Ion cuprous (Cu+) membentuk kompleks dengan O yang ber- asal dari ion cupric (Cu2+) dan radikal anionik superoksida. Dengan adanya tembaga, radikal mengarah pada pembentukan O2 dan H2O2. Kompleks tembaga-askorbat dengan cepat mereduksi H2O2 menjadi H O tanpa pembentukan OH−, oksidan yang sangat reaktif. Kapasi-

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==