15 6 PS (Polysty- rene) Terdapat dua macam PS, yaitu yang kaku dan lunak/ berbentuk foam. PS yang kaku biasanya jernih seperti kaca, kaku, ge- tas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut (seperti alkohol), mudah dibentuk, melunak pada suhu 95oC. Contoh : wadah plastik bening berbentuk kotak un- tuk wadah makanan. PS yang lunak berbentuk seperti busa, biasanya ber- warna putih, lunak, getas, mudah terpengaruh lemak dan pelarut lain (seperti alkohol). Bahan ini dapat melepaskan styrene jika kontak dengan pangan. Contohnya yang sudah sangat terkenal Styrofoam Kemasan styrofoam sebaiknya tidak digunakan da- lam microwave. Kemasan styrofoam yang rusak/berubah bentuk se- baiknya tidak digunakan untuk mewadahi makanan berlemak/berminyak terutama dalam keadaan panas 7 Lainnya (Di- gunakan untuk jenis plastik selain pada nomor 1- 6, termasuk Poly- carbonat, bio- based plastik, c opo l y e s t e r , acrylic, poly- amide, dan campuran plas- tik ) Bersifat keras, jernih dan secara termal sangat stabil. Bahan Polycarbonat dapat melepaskan Bisphenol-A (BPA) ke dalam pangan, yang dapat merusak sistem hormon. Biasanya digunakan untuk galon air minum, botol susu, peralatan makan bayi. Untuk mensterilkan botol susu, sebaiknya direndam saja dalam air mendidih dan tidak direbus. Botol yang sudah retak sebaiknya tidak digunakan lagi. Pilih galon air minum yang jernih, dan hindari yang berwarna tua atau hijau *(Santhi, 2016) Kemasan plastik memiliki beberapa kelebihan yaitu ringan, ti- dak mudah pecah, bersifat transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan aneka warna, dapat diproduksi secara massal, dan harga relative murah. Selain itu, kemasan ini bentuknya fleksibel sehingga dapat mengikuti bentuk pangan yang dikemas. Kemasan plastik juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu beberapa jenis plastik (PE, PP, PVC) bersifat tidak tahan panas, berpotensi bermigrasi (melepaskan bahan kimia berbahaya), dan kemasan ini sulit untuk didegradasi se- hingga dapat mencemari lingkungan (Santhi, 2016).
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==