29 BAB III KEMASAN EDIBLE 1. PENDAHULUAN Kemasan adalah hal yang penting bagi semua produk, tak terkecuali pada pangan. Tujuan utama kemasan pada pangan ada- lah sebagai pelindung pangan dari kontaminasi mikroba dan sen- yawasenyawa yang dapat mengganggu rasa dan tekstur pangan, seperti oksigen dan karbondioksida. Saat ini kemasan pada pan-gan didominasi oleh plastik, yang merupakan bahan yang menjadi isu lingkungan, karena membutuhkan waktu lama untuk diurai di tanah. Selain itu, penggunaan plastik untuk pangan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan, terutama yang berkaitan dengan suhu dan jenis produk, akan menyebabkan migrasi atau perpindahan kom- ponen plastik ke dalam pangan, yang berbahaya bagi tubuh. Saleh et al., (2017) menambahkan banyak plastik dibuang sebagai limbah atau dibakar, yang akan mengotori udara dan tanah, karena biaya yang mahal untuk pengumpulan, pemilihan dan proses daur ulang plastik. Kekhawatiran terhadap pencemaran tersebut, memunculkan penelitian untuk mencari kemasan yang ramah lingkungan Salah satu teknologi yang terus dikembangkan adalah kema- san edible yang merupakan kemasan/pelapis atau film yang aman untuk langsung dikonsumsi (Hasnelly et al., 2015). Pengemasan dengan menggunakan edible coating/film merupakan salah satu teknik pengawetan pangan yang relatif baru. Penelitian tentang pel- apisan produk pangan dengan menggunakan kemasan edible telah banyak dilakukan dan terbukti dapat memperpanjang masa simpan dan memperbaiki kualitas dari produk pangan (Winarti et al., 2012). 2. PENGERTIAN KEMASAN EDIBLE Kemasan edible adalah kemasan yang memiliki fungsi untuk melapisi atau membungkus berbagai makanan dengan fungsi yang sama sebagai kemasan pada umumnya, tetapi kelebihannya kemasan ini dapat dimakan bersama dengan makanan dengan atau tanpa pem- buangan. Kemasan edible dapat memberikan penggantian atau forti- fikasi lapisan alami untuk mencegah hilangnya kelembaban, mence-
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==