Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

48 Paket aseptik memiliki bentuk yang berbeda dan dapat diakses oleh semua jenis konsumen. Bagaimanapun, semua harus steril da- lam proses pembuatan, produk makanan, bahan pengemas, peralatan dan lingkungan tempat pengemasan dilakukan. Kemasan aseptik disterilkan dengan UHT menghasilkan makanan dengan masa sim- pan lebih dari 3 bulan. Sterlisasi pengemasan bahan kemasan dapat menggunakan hidrogen peroksida konsentrasi 30%, selanjutnya dikeringkan pada suhu 70oC selama 5-6 detik. Hidrogen peroksida kemudian dikeluarkan dari kemasan dengan menekan rol atau udara panas. Lingkungan tempat makanan diolah dan disegel secara termal harus juga tidak mengandung bakteri, artinya mesin pengemas harus steril seperti sebelum dan sesudah proses pengemasan selesai (Voicu et al., 2019). 3. STERILISASI KEMASAN Dalam sistem pengemasan aseptis, sterlisasi yang dilakukan terhadap wadah lebih bervariasi tergantung dari jenis wadahnya (Julianti & Nurminah, 2006). Untuk sterilisasi bahan kemasan yang digunakan dalam kemasan aseptik, tiga metode dapat digunakan, tunggal atau kombinasi: per- lakuan termal, perlakuan kimiawi, dan iradiasi (Voicu et al., 2019). a. Sterilisasi permukaan kemasan dengan metode termal/ panas 1. Sterilisasi dengan uap jenuh Agen termal teraman untuk sterilisasi adalah uap jenuh. Saat menggunakannya, masalah berikut mungkin terjadi: • diperlukan penutup yang kemasannya harus dijaga di bawah tekanan untuk mencapai suhu yang cukup tinggi sehingga sterilisasi dapat dilakukan dalam beberapa detik; • hindari penetrasi udara masuk ke dalam ruang sterilisasi karena dapat mempengaruhi perpindahan panas dari uap ke permukaan kemasan; • kondensasi uap mungkin tertinggal di permukaan kemasan dengan mengencerkan produk makanan. 2. Sterilisasi uap dengan superheated steam atau uap super panas Uap yang terlalu panas dapat digunakan untuk sterilisasi kaleng logam aluminium dan pelat timah. Keunggulannya adalah dapat di-

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==