Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

50 5. Sterilisasi dengan ekstrusi dalam pembuatan kemasan Dalam proses ekstrusi bentuk awal untuk mendapatkan wadah plastik (polietilen, polietilen tereftalat, polipropilen.) Dapat menca- pai suhu 180-230 ° C, yang disimpan hingga 3 menit sehingga ke- masan disterilkan. Metode ini hanya dapat digunakan untuk produk makanan asam dengan pH di bawah 4,5. Jika setelah ekstrusi dibuat paket sterilisasi dengan hidrogen peroksida, kemasan tersebut juga dapat digunakan untuk produk dengan pH> 4,5. b. Sterilisasi permukaan kemasan dengan bahan kimia 1. Sterilisasi dengan hydrogen peroksida Hidrogen peroksida (H2O2) digunakan untuk waktu yang lama dalam strerilisasi permukaan kemasan untuk menghancurkan mikroorganisme yang dikombinasikan dengan efek panas. Untuk penghancuran jangka pendek dari spora yang paling tahan pada ba- han pengemas, suhu minimum harus paling sedikit 80°C dan kon- sentrasinya paling sedikit 30%. Ada juga bahaya hidrogen peroksida yang digunakan untuk mensterilkan kemasan dan bahan kemasan akan mencapai makanan. Bahan kemasan disterilkan, sebagian besar dengan cara diren- dam dalam hidrogen peroksida dengan konsentrasi 30-33% atau dengan penyemprotan pada permukaan kemasan, diikuti dengan pengeringan udara panas. Untuk mengurangi jumlah air beroksigen yang digunakan dan meningkatkan efisiensi pengolahan, kita dapat menggunakan serangkaian kombinasi panas dan energi radiasi atau radiasi. konsentrasi hidrogen peroksida turun di bawah 5% sehingga kemungkinan hidrogen peroksida dalam produk kemasan menurun. Gambar 7 Sterilisasi bahan kemasan dengan perendaman (perawatan kimia) sumber (Voicu et al., 2019)

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==