52 • bahan yang diradiasi halus, tahan UV dan debu yang tidak menempel; • intensitas iradiasi harus seragam dan sesuai untuk sterilisasi seluruh kemasan, meskipun bentuknya rumit. • Metode ini umumdigunakan secara komersial dalamkombinasi dengan hidrogen peroksida. 2. Iradiasi dengan radiasi infra merah Radiasi Inframerah (IR) diubah menjadi panas melalui kontak dengan permukaan penyerap yang mengakibatkan peningkatan suhu permukaan. Seperti iradiasi UV, iradiasi dengan IR hanya digunakan untuk permukaan halus. 3. Iradiasi dengan radiasi pengion/ ionizing radiation Teknik radiasi menggunakan radiasi gamma Co60 atau Cs139 digunakan untuk mensterilkan bagian dalam kemasan, biasanya ter- buat dari bahan yang tidak tahan suhu sterilisasi atau tidak dapat disterilkan secara efisien dengan cara lain, karena bentuknya yang dimilikinya, seperti kantong plastik laminasi digunakan dalam ke- masan aseptik bag-in-box. Kemasan diradiasi dengan setidaknya dosis 25 kGy (2,5 Mrad), yang cukup untuk memastikan kematian sel bakteri. Kantong ditutup dalam kotak kedap mikroorganisme se- belum penyinaran. 4. Iradiasi dengan light pulses (PL) Light pulses (PL) diperoleh dari lampu “flash” dan efeknya cukup untuk memusnahkan mikroorganisme di permukaan kema- san. Light pulses memiliki durasi 10-1–10-6 detik. spektrum panjang gelombang 170–2600 nm, memberikan kerapatan energi 0,01–50 J/ cm2. 4. PENGUJIAN DAN EFEKTIVITAS KEMASAN ASEP- TIK Julianti dan Nurminah (2006) menjelaskan pengujian kemasan dalam sistem aseptik merupakan hal yang harus dilakukan karena berhubungan dengan keamanan dan kualitas produk. Beberapa test yang sering digunakan adalah:
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==