53 1. Test elektrolit, digunakan untuk mengetahui kerusakan yang berhubungan dengan kebocoran kemasan, test ini menggunakan larutan elektrolit, bila terjadi kebocoran maka akan terjadi arus listrik. 2. Test tekanan, digunakan untuk mendeteksi kebocoran dari kemasan, dalam test ini, gas diinjeksikan ke dalam kemasan yang telah dicelup dalam air. Injeksi gas dilakukan dengan pompa. Bila terjadi kebocoran maka terjadi gelembung dalam air. 3. Test mikrobiologi, digunakan untuk mendeteksi adanya kontaminasi dari mikroba dalam kemasan. Test ini juga digunakan untuk menguji efektifi tas sterilan yang digunakan. Efektivitas sterilisasi dalam sistem pengemasan asepik dapat dilakukan dengan pengujian yang dapat dibedakan atas 3 (tiga ma- cam, yaitu: 1) pengujian efektivitas proses sterilisasi produk, 2) pengujian efektivitas proses sterilisasi wadah pengemas dan 3) pen- gujian efektivitas sterilisasi proses/lingkungan pengisian produk ke dalam wadah dan proses penutupan. Dengan melakukan pengujian efektivitas sterilisasi dapat diketahui apakah proses sterilisasi yang dilakukan secara terpisah baik terhadap produk, wadah maupun ru- ang pengolahan sudah memenuhi persyaratan (Nugraheni, 2018). Pengujian efektivitas sterilisasi biasanya menggunakan spora bakteri tahan panas karena hanya spora tersebut yang mungkin tah- an terhadap perlakuan pemanasan pada suhu tinggi. Spora bakteri yang tahan panas masih dapat hidup dengan pemanasan pada suhu 100oC selama 10 menit. Spora bakteri yang tidak tahan panas akan mati pada suhu tersebut, bahkan sel vegetatif bakteri, kapang dan khamir akan mati pada suhu 80o C selama 10 menit. Bakteri mempu- nyai ketahanan panas yang berbeda-beda terhadap masing- masing cara sterilisasi, maka sebagai penguji juga digunakan spora bakteri yang berbeda tergantung dari cara sterilisasi yang digunakan. Spora bakteri tahan panas yang paling banyak digunakan dalam pengujian efektivitas sterilisasi adalah Bacillus Stearothermophillus dan Bacil- lus subtilis (Nugraheni, 2018). Pengujian efektivitas sterilisasi terhadap produk dilakukan dengan cara menginokulasikan produk dengan sejumlah spora bak- teri, kemudian dilakukan sterilisasi seperti yang sebenarnya diterap- kan dalam proses. Proses selanjutnya yaitu pengisian ke dalam wa-
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==