67 raneka ragam yaitu asam organik, bakteriosin, fungisida, ekstrak alami, ion, etanol. Selain itu, material yang biasa ditambahi bahan aktif juga beragam yaitu kertas, plastik, logam atau kombinasi dari bahan – bahan tersebut. Sistem aktif dapat ditempatkan diluar kema- san primer, diantara beberapa bagian kemasan primer atau di dalam kemasan primer (Widiastuti, 2016). Secara umum, kemasan aktif dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: • Sistem penjerap (Scavenging/absorbing systems) Sistem kemasan yang mampu menghilangkan senyawa- senyawa yang tidak diinginkan seperti oksigen (O2), air yg berlebih, etilen, karbondioksida (CO2), bau, dan senyawa pangan tertentu lainnya. • Sistem pelepas (Releasing systems) Secara aktif menambahkan senyawa-senyawa seperti karbondioksida (CO2), antioksidan atau pengawet. 3. MEKASNISME KEMASAN AKTIF a. Sensor Sensor didefinisikan sebagai perangkat yang digunakan untuk mendeteksi, menemukan atau mengukur energi atau materi, mem- berikan sinyal untuk mendeteksi atau mengukur properti fisik atau kimia yang direspon oleh perangkat. Secara umum, elektronik cetak, nanoteknologi karbon, fotonik silikon, dan bioteknologi telah di- gunakan sebagai sensor potensial dalam berbagai matriks makanan seperti daging, ikan, produk siap saji, dan lain-lain. Sensor telah di- anggap sebagai teknologi yang paling menjanjikan dan mengubah permainan untuk sistem pengemasan pintar di masa depan. Peneli- tian terbaru di bidang bahan kemasan pintar untuk minuman telah mengarah pada pengembangan nanosensor dan nanomaterial untuk mendeteksi kerusakan pangan seperti kontaminan molekul kecil, pa- togen yang ditularkan melalui makanan, dan adanya alergen. b. Indikator Indikator memberikan informasi visual langsung tentang makanan kemasan melalui perubahan warna, peningkatan intensi- tas warna atau difusi pewarna, yang mungkin tidak dapat diubah
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==