Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

78 alami. Penggunaan lapisan pelindung dan kemasan yang sesuai oleh industri makanan telah menjadi topik yang sangat menarik karena potensinya untuk meningkatkan umur simpan produk makanan. Pe- nelitian dan pengembangan bahan bio-nanokomposit untuk aplikasi makanan seperti kemasan dan permukaan kontak makanan lainnya diharapkan tumbuh dalam dekade berikutnya dengan munculnya bahan polimer baru dan komposit dengan nanopartikel anorganik (Goyal et al., 2012) Dalam dominasi pengemasan, nanoteknologi diadopsi jauh lebih cepat. Meskipun masih ada kekhawatiran tentang sejauh mana bahan nano dapat bocor ke dalam makanan dari kemasan, dan kon- sekuensinya terhadap kesehatan konsumen, sebagian besar eksplor- asi sejauh ini terlihat menggembirakan, dan bantuannya sangat jelas - banyak penyempurnaan nano untuk kemasan saat ini di pasar, membantu memperpanjang umur simpan makanan dan membuatn- ya lebih mudah untuk dikelola, diproses, dan diproduksi. Tidak ada polimer murni yang diketahui menunjukkan semua penghalang yang diinginkan dan sifat mekanis yang diperlukan untuk setiap kemasan makanan yang memungkinkan. Keberlanjutan kemasan nano juga harus dipertimbangkan. Meskipun film tipis berlapis-lapis dapat ber- fungsi dengan sangat baik, akan sangat sulit untuk digunakan kem- bali atau didaur ulang, dan mungkin menggunakan bahan mentah dan proses manufaktur terbatas yang membutuhkan banyak energi dan menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Penggerak utama kemasan nano adalah untuk meningkatkan umur simpan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pertukaran gas dan kelembaban dan pa- paran sinar UV dengan meningkatkan fungsi penghalang dari kema- san. Untuk memperpanjang umur simpan, kemasan nano juga dapat dirancang untuk melepaskan antioksidan, enzim, rasa, antimikroba atau nutraceuticals. Kemasan terintegrasi material nano dapat dika- takan “pintar” artinya dapat bereaksi terhadap keadaan lingkungan, memperbaiki dirinya sendiri atau memberikan peringatan kontam- inasi kepada konsumen dan keberadaan pathogen (S et al., 2017). 2. PENGETIAN NANOTEKNOLOGI Nanoteknologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai proses, manipulasi, manufaktur dan atau aplikasi suatu bahan/struktur yang salah satu atau lebih dimensinya

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==