Sugiyarto - Perawatan & Perbaikan Sistem Chasis Kendaraan

42 a. Hydraulic power steering (HPS) Sistem kemudi ini memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. Beratnya putaran roda kemudi dalam keadaan normal adalah 2-4 kg. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran rendah dan menyesuaikan pada tingkat tertentu apabila kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium sampai kecepatan tinggi. Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti: mengurangi daya pengemudian (steering effort), kestabilan yang tinggi selama pengemudian 1) Cara kerja hydraulic power steering  Posisi netral Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol (control valve). Bila katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol ke saluran pembebas (relief port) dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.  Pada saat membelok Pada saat poros utama kemudi (steering main shaft) diputar ke salah satu arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi perbedaan tekanan dan

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==