169 bahwa pemakaian stub tunggal hanya cocok untuk sistem dengan lebar band sempit. 2. Pemasangan/pengaturan stub mungkin tidak mendapat persoalan bila di pasang/di atur pada saluran kawat sejajar namun lain halnya pada saluran koaksial, perlu dibuat alur lebih dahulu untuk pengaturan/pemasangan stub tersebut dan hal ini menjadi kesulitan dalam pelaksanaannya. Dan untuk mengatasi kelemahan di atas, maka di buatlah stub ganda di mana lokasi stub dapat di tempatkan sembarang sepanjang saluran dan panjang stubnya sendiri dapat di atur/disesuaikan. Target dari rangkaian matching ini adalah mentransformasikan admitansi (impedansi) sedemikian rupa, sehingga pada sisi saluran transmisi penyambung, yaitu di posisi 2 (sebelah kiri stub 2) memiliki admitansi (impedansi) yang sama dengan admitansi (impedansi gelombang saluran transmisi tersebut. Impedansi di 2 di diagram Smith terletak di titik matching. Stub 2 yang memiliki panjang d2 bertugas untuk mengkompensasikan komponen reaktif yang ada pada admitansi di posisi sebelah kanannya, yaitu di 2 . Berapa nilai komponen reaktif di sana tidaklah dikenal, tetapi secara umum admitansi 2 terletak di lingkaran matching (lingkaran dengan komponen riil konstan yaitu 1), karena stub 2 seperti yang telah dipelajari pada Teknik stub tunggal hanya mengubah nilai imajiner dari suatu admitansi.
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==