170 Pada gambar 1 kita terus bergerak ke arah beban ke arah kanan rangkaian. Admitansi di posisi sebelah kiri stub 1, atau posisi 1 , bisa dihasilkan dari impedansi di 2 dengan cara memutarnya berlawanan arah dengan jarum jam. Jadi secara umum lingkaran matching tadi akan kita putar berlawanan arah jarum jam sejauh 1800x, sebagai titik putar yaitu titik tengah dan menghasilkan lingkaran terputar 1 . Apa yang kita lakukan berlaku untuk semua kasus dengan jarak antar stub L. Sekarang kita harus melalui stub 1 untuk sampai ke beban. Admitansi di posisi 1 didapat dari penjumlahan admitansi stub 1, yang bersifat reaktif, dengan admitansi beban. Jadi antara admitansi beban dan admitansi di posisi 1 hanya berbeda di komponen imajinernya saja. Jika titik admitansi beban di ketahui, titik admitansi 1 berada di atas lingkaran dengan konduktansi yang sama. Bagaimana mengaitkannya dengan lingkaran terputar? Titik posisi admitansi beban akan kita geser di sepanjang lingkaran konduktansi yang konstan, menuju ke lingkaran terputar untuk mendapatkan 1 . Setelah itu kita akan balik menuju ke sumber. Contoh Soal 8.4.1 Diberikan sebuah rangkaian matching dengan stub ganda, disebut juga double-stub tuner. Struktur yang dibuat dengan teknik koaxial ini terdiri dari dua buah stub yang ujungnya di short, dengan sebuah katup yang bisa digeser (sliding short).
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==