92 mesin, jumlah lintasan (gilasan), jumlah jatuhan dari bendabenda yang dijatuhkan, frekuensi getaran atau ledakan untuk suatu volume tanah tertentu. Sedangkan di laboratorium upaya pemadatan tersebut diperoleh melalui jumlah tumbukan dan beratnya palu, remasan (kneading) atau dengan tekanan statis Prinsip dari uji pemadatan di laboratorium adalah mencampurkan air dengan jumlah dan interval tertentu dengan beberapa benda uji dari tanah yang sama, kemudian dipadatkan di dalam suatu tabung baja dalam beberapa lapis dengan upaya pemadatan tertentu. Hasil dari uji tersebut adalah hubungan antara kadar air dan kepadatan kering. 6.3 Pemadatan di Laboratorium Pengembangan uji pemadatan pertama kali dilakukan oleh RR Proctor pada tahun 1933. Untuk selanjutnya uji pemadatan biasa disebut sebagai uji Proctor. Proctor telah mengamati bahwa ada hubungan yang pasti antara kadar air dan berat volume kering tanah padat. Untuk berbagai jenis tanah pada umumnya, terdapat satu nilai kadar air optimum untuk mencapai berat volume kering maksimumnya. Menurut Proctor, ada empat variabel pemadatan, yaitu: • Upaya pemadatan (compaction energy) • Jenis tanah (gradasi, kohesif atau nonkohesif, ukuran butir dsb) • Kadar air • Berat isi kering (kepadatan)
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==