114 Gambar 7. 3 Kuat Geser Tanah Balok B terletak pada bidang MN. Seperti pada Gambar 7.3. Balok dipengaruhi dua gaya, yaitu Pn yang tegak lurus MN dan Fa yang searah dengan permukaan MN. Gaya normal Pn konstan sedangkan Fa bertambah, mulai dari nol sampai suatu harga yang dapat membuat pergeseran. Bila gaya Fa kecil, maka balok B tetap diam karena gaya tersebut diimbangi gaya Fr yang terjadi dari sifat kekasaran dasar balok B dan permukaan bidang MN. Sudut S merupakan sudut antara resultan R dari dua gaya Fr dan Pn dengan normal bidang MN. Sudut S ini disebut “angle of obliquity”. Bila gaya Fa diperbesar maka Fr pun makin besar. Dan sudut S juga makin besar. Pada saat tepat balok B mulai bergerak maka sudut S adalah maksimum atau ϕm biasa ditulis ϕ disebut “angle of friction” atau sudut gesekan, dan tan ϕ disebut koefisien gesekan. Fa Pn Fa = Pn tg σm σm = ϕ M B N F R
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==