55 BAB 4 BATAS-BATAS ATTERBERG 4.1 Batas Batas Atterberg Apabila butiran tanah menyatu pada saat kering sehingga diperlukan gaya untuk memisahkannya, maka tanah tersebut dikatakan sebagai tanah kohesif. Apabila butiran individual tanah tersebut terpisah-pisah, sedangkan dalam keadaan basah hanya menempel saja, maka tanah tersebut dikatakan sebagai tanah nonkohesif. Tanah kohesif dapat berada pada beberapa keadaan, yaitu nonplastis, plastis dan berupa cairan kental, tergantung dari banyaknya air yang ada pada tanah tersebut. Keadaan tersebut tidak dijumpai pada tanah non kohesif Seorang berkebangsaan Swedia, A. Atterberg (1911) mengusulkan lima kondisi tanah kohesif, yang akhirnya oleh ahli Mekanika Tanah lainnya, A. Casagrande direvisi dan secara luas diakui menjadi Batas-batas Atterberg. Dengan semakin banyaknya kadar air pada tanah kohesif, tanah akan berada pada tiga tingkatan, yaitu:
RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==