Firman Syah - Mengenal Ragam Potensi Pariwisata

130 satu aspek persoalan adalah kurang adanya koordinasi di antara berbagai elemen yang terlibat. Temuan itu juga diperkuat oleh [120]. Menurutnya, dasar dari model sinergi ABCGM untuk mengembangkan kearifan lokal yang dimiliki berbagai daerah berupa hasil inovasi dan kreativitas atau kondisi alam yang ada. Sebab, kondisi masing-masing destinasi pariwisata di Indonesia memiliki perbedaan yang perlu dilakukan peninjauan kembali sehingga menemukan sinergi yang berjalan bersama. Untuk desa wisata misalnya, sebelum dilakukan pengembangan pariwisata harus memiliki potensi produk dan daya tarik, adanya dukungan SDM lokal dan motivasi yang kuat, memiliki sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai, adanya kelembagaan yang mengatur kegiatan wisata, dan ketersediaan lahan/area untuk dikembangkan menjadi desa wisata. termasuk adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dalam membentuk desain model desa wisata melalui pemetaan kembali desa wisata yang akan dibangun. Mana yang harus berjalan bersama dan mana yang akan didahulukan untuk mendapat perhatian. Untuk itu beberapa strategi yang ditempuh (seperti dilakukan Kabupaten Merauke) adalah mengembangkan perencanaan pembangunan yang visioner, terpadu, dan holistik. Ketika sudah terlaksana, maka dapat mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan diperkuat oleh komunikasi pemasaran. Di samping mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan kredibel juga mengembangkan kelembagaan pariwisata yang ada secara efektif, efisien, dan profesional. Seluruh

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==