Ina Sukaesih - Langkah Praktis Menerjemahkan

5 dengan fungsi sosialnya. Sementara itu, textual equivalance dalam hal register meliputi pilihan kesatuan tiga metafungsi bahasa yang sepadan, yang direalisasikan pada struktur dan tekstur teks yaitu semantik wacana, leksikogramatika, fonologi dan grafologi (lihat Santosa, 2009). Berdasarkan beberapa pendapat mengenai arti penerjemahan di atas, dapat disimpulkanbahwa penerjemahan tidak hanya sekedar mengalihkan satu bahasa ke bahasa yang lain, tetapi juga ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan. Aspek tersebut adalah pemertahanan segi makna dan kesepadanan baik pesan maupun gaya. Maka, yang dialihkandalam proses penerjemahan adalah pesan atau makna bukan bentuk. Namun, bentuk bahasa juga tetap dipertimbangkan. Yaitu, pesan yang dialihkan dari bahasa sumber harus disesuaikandengan bentuk bahasa di bahasa sasaran. Di samping itu, penerjemahan berkaitan dengan textual equivalance (kesepadan teks) yang dalam pendekatan SFL mencakup konteks budaya, genre dan register. Hal ini juga meliputi pemahaman mengenai unit satuan penerjemahan yang menyebut teks sebagai alat fundamental untuk memahami wacana, bukan kata, frasa, klausa maupun kalimat. 1.2 Definisi Penerjemahan dan Permasalahannya Jika ditelaah berbagai definisi yang dirumuskan oleh para pakar penerjemahan di atas, ternyata cukup bervariasi, dimulai dari definisi yang sangat sederhana sampai yang cukup kompleks. Sebenarnya variasi definisi ini dipicu oleh adanya perbedaan

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==