Rina Ningtyas - Tren Teknologi Kemasan Pangan

128 Penyerap oksigen komersial yang tersedia dalam bentuk sa- chet kecil yang mengandung zat pereduksi logam, seperti bubuk besi oksida, besi karbonat, dan logam platinum. Jenis yang bereaksi sendiri mengandung uap air dalam sachet dan segera setelah sachet terkena udara, reaksinya dimulai. Pada jenis yang bergantung pada kelembapan, pembersihan oksigen terjadi hanya setelah kelembapan diambil dari makanan. Beberapa sachet penyerap O2 berbasis besi yang penting adalah Ageless® (Mitsubishi Gas Chemical Co., Je- pang), ATCO® O2 scavenger (Standa Industrie, Prancis), Freshiliz- er® Series (Toppan Printing Co., Jepang), Vitalon (Toagosei Chem. Industry Co., Jepang), Sanso-cut (Finetec Co., Jepang), Seaqul (Nippon Soda Co., Jepang), FreshPax® (Multisorb technology Inc., USA), dan O-Buster® (Dessicare Ltd., USA). 3. Kemasan Antimikroba Perkembangan bahan kemasan antimikroba telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir untuk digunakan dalam kemasan mi- numan, mempelajari agen antimikroba seperti ion perak, nisin, asam organik, minyak esensial berbasis rempah-rempah, dan oksida log- am, antara lain. Karbon dioksida telah ditambahkan ke susu, yogurt, dan minuman susu fermentasi sebagai agen antimikroba untuk per- panjangan umur simpan. Nisin adalah bakteriosin tahan panas yang diproduksi oleh strain Lactococcus lactis tertentu dan terutama aktif melawan bakteri Gram-positif, termasuk spesies Clostridium, Bacil- lus, Staphylococcus dan Listeria. Berbagai film polimer telah digu- nakan untuk mengirimkan nisin ke minuman. Bahan berstruktur mikro dan nano berbahan dasar logam di- masukkan ke dalam polimer kontak makanan untuk meningkatkan sifat mekanis dan penghalang dan untuk mencegah fotodegradasi plastik. Selain itu, logam berat merupakan antimikroba yang efektif untuk tujuan pengawetan makanan dalam bentuk garam, oksida, dan koloid, kompleks seperti zeolit perak, atau sebagai partikel nano un- sur. Nanomaterials dan nanopartikel dapat mencakup salah satu dari bentuk nano berikut: nanopartikel, nanotube, fullerene, nanofibres, nanowhiskers, nanosheets. Material rekayasa nano berbasis perak saat ini paling umum digunakan dalam komoditas karena kemam- puan antimikroba. Struktur nano tembaga, seng, dan titanium juga menjanjikan dalam keamanan dan teknologi pangan. Namun, sebe-

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==