Amalia - Material Bangunan

83 3) Kapur tohor hasil pembakaran dikeluarkan dari dasar tungku. 4) Batu kapur di dalam tungku mengalami proses : penyiapan batu kapur, pemanasan pendahuluan, pembakaran (kalsinasi), pendinginan kapur tohor. D. Pemadaman kapur Tohor Pemadaman kapur (slakking) bertujuan untuk merubah kapur tohor menjadi kapur hidroksida dengan cara mereaksikannya dengan air. Ada 2 cara pemadaman kapur, yaitu: 1) Pemadaman Kering Kapur tohor yang akan dipadamkan dihamparkan di atas lantai terbuka setebal 30 – 50 cm, kemudian disiram air sebanyak ± ½ x berat kapur tohor. Akibat penyiraman air ini kapur tohor berubah menjadi kapur padam Ca(OH)2, volumenya berubah, kapur menjadi panas dan airnya menguap. Setelah reaksinya berhenti, kapur padam ini diaduk-aduk. Bila masih ada bagian kapur yang belum padam, disiram lagi dengan air. Hasil pemadaman dibiarkan selama 24 jam, kemudian diaduk lagi untuk memisahkan butir-butir batu kapur yang belum pecah dan masih mentah. Kemudian kapur padam ditimbun di tempat terbuka. Cara pemadaman ini paling banyak dilakukan orang. Dari pemadaman cara ini didapatkan bubuk kapur padam berwarna putih. Kerugian-kerugian pemadaman dengan cara kering adalah: a) Panas dan uap yang timbul dalam proses hidrasi cepat hilang sehingga sering dijumpai masih terdapat butir-butir kapur yang

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==