Rahma Nur Praptiwi - Manajemen Pemasaran 1

i

ii

iii MANAJEMEN PEMASARAN 1 Rahma Nur Praptiwi

iv

v MANAJEMEN PEMASARAN 1

vi Hak Cipta Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta • Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). • Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). • Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/ a tau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/ a tau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). • Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

vii MANAJEMEN PEMASARAN 1 Rahma Nur Praptiwi Penerbit PNJ Press Anggota APPTI No: 001.004.1.06.2018

viii MANAJEMEN PEMASARAN 1 Rahma Nur Praptiwi Editor Nunung Martina, Dewi Yanti Liliana Desain Sampul & Tata Letak Dimas Surya Perdana Penerbit PNJ Press Gedung Q, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. G.A. Siwabessy, Kampus Baru UI, Depok Cetakan Pertama, November 2021 ISBN : 978-623-7342-94-6 Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

ix PRAKATA Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Penyayang. Tanpa karunia-Nya, mustahillah naskah buku ini terselesaikan tepat waktu mengingat tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir. Penulis benar-benar merasa tertantang untuk mewujudkan naskah buku ini dikarenakan masih langkanya buku khusus untuk Warga Negara Berkebutuhan Khusus. Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, penulis menyadari juga bahwa buku ini masih butuh penyempurnaan sehingga penulis berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapat membawa manfaat kepada pembaca. Secara khusus, penulis berharap semoga buku ini dapat memfasilitasi pembelajaran khususnya terkait manajemen pemasaran di jenjang pendidikan tinggi bagi Warga Negara Berkebutuhan Khusus.

x KATA PENGANTAR Untuk merealisasi capaian Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran bagi Warga Negara Berkebutuhan Khusus Politeknik Negeri Jakarta, yakni “Mewujudkan Program Studi Manajemen Pemasaran yang Profesional bagi Warga Negara Berkebutuhan Khusus agar Produktif di Masyarakat”, semua mata kuliah pada program studi juga harus dapat merealisasi capaian pembelajarannya. Dalam rangka mencapai capaian pembelajaran, berbagai upaya perlu dilakukan oleh dosen, antara lain menyediakan: (i) RPS, (ii) SAP, (iii) kontrak mata kuliah, (iii) buku atau buku ajar, (iv) power point, (v) sistem pembelajaran yang menarik, menyenangkan, serta mampu menyesuiakan kondisi mahasiswa, serta (vi) sistem pembelajaran secara on line, sebagai antisipasi bila perkulian tatap muka tidak dapat dilaksanakan. Berkenaan dengan kebutuhan mencapai tujuan atau capaian pembelajaran mata kuliah, saya menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi atas telah tersusun buku ajar Manajemen Pemasaran 1 yang ditulis oleh dua kolega saya, Ibu Rahma Nur Praptiwi (dosen Program Studi Diploma 3 Manajemen Pemasaran bagiWarga Negara Berkebutuhan Khusus Politeknik Negeri Jakarta). Buku ini juga disusun dengan bahasa yang komunikatif yang dilengkapi dengan gambar sehingga mahasiswa berkebutuhan khusus (antara lain mahasiswa lamban belajar) dapat dengan mudah memahami isinya. Dengan buku ini dapat diimplementasi/diterapkan pada mahasiswa, baik teori maupun praktik tentang kegiatan pemasaran, diharapkan mahasiswa mampu (i) menghasilkan produk atau jasa, (ii) menjual produk/jasa, (iii) menjadi wirausaha, dan (iv) mandiri. Selamat atas telah tersusun dan dapat diterbitkan buku Manajemen Pemasaran 1

xi ini. Semoga, buku-buku tentang manajemen pemasaran lain dapat ditulis dan diterbitkan kembali. KPS Diploma 3 Manajemen Pemasaran Warga Negara Berkebutuhan Khusus PNJ Dr. Drs. Nur Hasyim, M.Si., M.Hum.

xii

xiii DAFTAR ISI Prakata Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I Konsep Dasar Bab II Organisasi dan Bentuk-Bentuk Perusahaan Bab III Manajer dalam Kegiatan Manajemen Bab IV Lingkungan dan Budaya Organisasi Bab V Kumpulan Latihan Soal Daftar Pustaka Biografi Singkat ix x xiii xiv xv 1 41 71 95 121 143 144

xiv DAFTAR TABEL Tabel 1. Pendapat Para Ahli Tentang Manajemen Tabel 2. Matrik Keahlian dan Fungsi Manajemen 9 79

xv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Contoh Kegiatan Bisnis Gambar 2. Manajemen Gambar 3. Bisnis Gambar 4. Pabrik Semen: Contoh Bisnis Ekstraktif Gambar 5. Tambak Ikan: Contoh Bisnis Agraris Gambar 6. Pabrik Tekstil: Contoh Bisnis Industri Gambar 7. Bis Sekolah: Contoh Bisnis Jasa Gambar 8. PLN: Contoh Perusahaan Negara Gambar 9. Alfamart: Contoh Perusahaan Swasta Gambar 10. Apa Itu Manajemen? Gambar 11. Fungsi Manajemen Gambar 12. Manajemen Produksi Gambar 13. Perencanaan Proses Produksi Gambar 14. Persediaan Produksi Gambar 15. Pengawasan Produksi Gambar 16. Pengawasan Mutu Produksi Gambar 17. Biaya Produksi Gambar 18. Pemasaran Gambar 19. Konsep Pemasaran Gambar 20. Penetapan Harga Gambar 21. Pemilihan Risiko Gambar 22. Manajemen Risiko Gambar 23. Manajemen Sumber Daya Manusia Gambar 24. Pengembangan SDM Gambar 25. Kompensasi Pegawai Gambar 26. Teori Kebutuhan Abraham Maslow Gambar 27. Pemutusan Hubungan Kerja 1 2 3 4 4 5 5 6 7 7 10 12 13 14 14 15 16 17 17 19 19 21 24 26 27 28 30

xvi Gambar 28. Manajemen Sistematis Gambar 29. Organisasi Gambar 30. Bagan Organisasi Sederhana Gambar 31. Toko Kelontong: Contoh Perusahaan Perseorangan Gambar 32. Contoh Perseroan Komanditer Gambar 33. Contoh Perseroan Terbatas Gambar 34. Contoh Koperasi Gambar 35. Pertamina: Contoh BUMN Gambar 36. Contoh Persero Gambar 37. Contoh Perum Gambar 38. Contoh Perjan Gambar 39. Contoh BUMD Gambar 40. Manajer Gambar 41. Peran Antar Pribadi Gambar 42. Peran Informasional Gambar 43. Kerjasama: Keahlian tentang Orang Gambar 44. Keahlian Berkomunikasi dan Berinteraksi Gambar 45. Keahlian Konseptual Gambar 46. Keahlian Pengambilan Keputusan Gambar 47. Keahlian Pengelolaan Waktu Gambar 48. Top Management Gambar 49. Middle Management Gambar 50. Supervisor Gambar 51. Manajemen Nonsupervisi Gambar 52. Tingkatan Manajemen Gambar 53. Manajemen Sebagai Seni dan Sains Gambar 54. Lingkungan Bisnis Gambar 55. Pemilik Organisasi Gambar 56. Tim Manajemen 32 41 43 44 46 48 51 53 56 58 59 60 71 72 73 74 75 76 76 77 82 83 83 84 84 86 95 96 98

xvii Gambar 57. Pekerja Gambar 58. OPEC: Contoh Regulator Gambar 59. Pemerintah: Lingkungan Eksternal Organisasi Gambar 60. Masyarakat Umum Gambar 61. Pelanggan Gambar 62. Pesaing Gambar 63. Pemasok Gambar 64. Budaya Organisasi Gambar 65. Budaya Organisasi: Berpakaian Formal Gambar 66. Budaya Organisasi: Berpakaian Casual Gambar 67. Kesuksesan dan Kegagalan Faktor Penentu Budaya Organisasi 99 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111

xviii

1 BAB I KONSEP DASAR Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Kita semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari-hari dengan kegiatan bisnis. Setiap hari kita berbelanja di pasar, toko, atau supermarket. Kita juga membaca berita, menyalakan lampu, melihat siaran televisi, menonton acara di Youtube, mengendarai sepeda motor atau mobil atau bis dan sebagainya. Kesemua itu adalah tidak lepas dari campur tangan langsung maupun tidak langsung dari suatu kegiatan bisnis. Contoh Kegiatan Bisnis Semua dari kita selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan bisnis setiap saat mulai sejak bangun tidur dengan alarm dari smartphone. Pada saat itu kita sudah terlibat dalam kegiatan bisnis yaitu smartphone. Sesudah itu kita sikat gigi dengan pasta gigi

2 yang disukai dengan aroma, racikan, warna, maupun kemasan yang menarik. Begitu pun dengan sikat gigi, kita akan memakai sikat gigi dengan warna kesukaan kita, bentuk kesukaan kita, pun model kesukaan kita, ada yang panjang, pendek, melengkung, manual ataupun otomatis. Kegiatan-kegiatan semacam itu akan terus kita lakukan sepanjang hidup kita. Dalam melaksanakan hubungan bisnis tersebut ada yang kita rasakan memuaskan tetapi tidak jarang pula terasa menjengkelkan dan bahkan membuat kita marah besar karenanya Manajemen 1.1 Pengertian Bisnis Bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi, ataupun masyarakat luas. Manusia bisnis akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya dengan baik sehingga masyarakat menjadi

3 puas dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah si pengusaha akan mendapatkan keuntungan dan kemudian keuntungan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar menjadi luas lagi bagi masyarakat yang lebih luas lagi ataupun membuka bisnis baru bagi kebutuhan masyarakat yang lain lagi (Gitosudarmo 1992). Bisnis Gitosudarmo (1992) menyatakan bisnis dapat juga dibedakan berdasarkan atas jenis kegiatannya, yaitu: a. Bisnis ekstraktif. Bisnis ekstraktif adalah bisnis yang bergerak dalam jenis kegiatan pertambangan atau menggali bahan-bahan tambang yang terkandung di dalam perut bumi. Misalnya pabrik semen, tambang timah, alumunium, tembaga, serta Perum Pertamina yang mengusahakan minyk dan gas bumi dan sebagainya

4 Pabrik Semen: Contoh Bisnis Ekstraktif b. Bisnis agraris. Bisnis agraris adalah bisnis yang bergerak di bidang pertanian (termasuk pula perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan) Tambak Ikan: Contoh Bisnis Agraris c. Bisnis industry. Bisnis industry adalah bisnis yang bergerak di bidang industry manufaktur, misalnya industry tekstil, garmen, mesin-mesin, mebel, pesawat terbang, mobil, sepeda motor, kapal laut, maupun pabrik kertas dan sebagainya.

5 Pabrik Tekstil: Contoh Bisnis Industri d. Bisnis jasa. Bisnis jasa adalah bisnis yang bergerak di bidang jasa yang menghasilkan produk-produk tidak berwujud seperti jasa Pendidikan, kecantikan perbankan, kesehatan, jasa pariwisata, dan sebagainya. Bis Sekolah: Contoh Bisnis Jasa

6 1.2 Pengertian Perusahaan Perusahaan menurut Nurzaman (2014: 41) adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Ada perusahaan yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Perusahaan yang terdaftar di pemerintah berbentuk badan usaha. Badan usaha adalah status perusahaan tersebut yang terdaftar secara resmi. Sedangkan, berdasarkan kepemilikan nya, perusahaan terdiri atas: 1. Perusahaan negara, yaitu perusahaan yang dimiliki negara, misalnya PLN, Pertamina PLN: Contoh Perusahaan Negara 2. Perusahaan swasta yaitu perusahaan yang dimiliki pihak swasta, misalnya perusahaan yang bergerak dalam bidang pertelevisian, internet, telekomunikasi, dan lain-lain

7 Alfamart: Contoh Perusahaan Swasta 1.3 Pengertian Manajemen Manajemen secara etimologis berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu “management”, yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus, dan mengelola. Berdasarkan arti tersebut, secara substantive, makna manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang bersifat pengelolaan (Nurzaman 2014:13) Apa itu Manajemen?

8 Arti secara terminologis, para pakar mendefinisikan manajemen secara beragam, diantaranya: menurut Follet diacu dalam Nurzaman (2014:13) mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Menurut Stoner (1992: 7) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Secara umum pengertian manajemen adalah kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan menggunakan orang-orang lain. Dari pengertian di atas, tersirat empat unsur manajemen, yaitu: 1. Pimpinan 2. Orang-orang yang dipimpin 3. Tujuan yang akan dicapai 4. Kerja sama dalam mencapai tujuan tsb 1.4 Fungsi-Fungsi Manajemen Banyak ahli manajemen mengutarakan fungsi-fungsi manajemen yang seolah-olah tidak ada pembatasan yang jelas tentang fungsi-fungsi manajemen itu sendiri, tetapi apabila diperhatikan, semua penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut mempunyai substansi yang sama. Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli diringkas pada tabel berikut:

9 Tabel 1 Pendapat Para Ahli tentang Fungsi-fungsi Manajemen Nama Ahli Fungsi-fungsi Manajemen Louis A. Allen Leading, Planning, Organizing, controlling Prajudi Atmosudirjo Planning, Organizing, directing, actuating, controlling John R. Beishline Planning, Organizing, commanding, controlling Henry Fayol Planning, Organizing, commanding, coordinating, controlling Luther M. Gullich Planning, Organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting Koontz dan O’Donnell Planning, Organizing, staffing, directing, controlling William H. Newman Planning, Organizing, assembling resources, directing, controlling Sondang P.Siagian Planning, Organizing, motivating, controlling George R.Terry Planning, Organizing, actuating, controlling Lyndal F.Urwick Forecasting, Planning, Organizing, commanding, coordinating, controlling Winardi Planning, Organizing, coordinating, actuating, leading, communicating, controlling The Liang Gie Planning, decision making, directing, coordinating, controlling, improving Dari 12 fungsi manajemen, secara garis besar dapat dipahami bahwa seluruh kegiatan manajemen tidak terlepas dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi. Adapun fungsi commanding dapat dikatakan sebagai

10 bagian dari fungsi Organizing karena setiap organisasi secara struktural memiliki hierarki kepemimpinan dan manajerial yang sistematis yang di dalamnya dipraktikkan tentang garis komando secara hierarkis yang berhubungan dengan otoritas dan tanggung jawab anggota perusahaan (Nurzaman 2014: 120). Fungsi Manajemen 1.5 Funsi Operasional Manajemen Bisnis 1.5.1 Produksi Menurut Sastradipura (1994: 119) manajemen produksi adalah manajemen yang berhubungan dengan kegiatan kerja sama antara unsure-unsur manajemen untuk menambah nilai terhadap kegunaan barang dan jasa dengan cara efisien dan efektif. Suatu barang diproduksi pada dasarnya untuk menambah kegunaan dan nilai barang dan jasa, yang pada umumnya tidak begitu saja dapat mencapai jumlah optimal, tanpa manajemen yang baik. Perencanaan produksi bertujuan untuk memperkirakan masa depan,

11 mengatur segala sumber produktif hingga dapat mencapai titik keseimbangan, produksi maksimal dengan biaya minimum, pengawasan yang terus menerus, perencanaan yang mumpuni, dan pemimpin yang mampu membuat keputusan tepat dan memotivasi pekerja merupakan beberapa syarat utama dalam manajemen produksi. Fungsi dasar manajemen produksi dapat digolongkan ke dalam tiga buah fungsi, yaitu: a. Fungsi perencanaan produksi Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produk. Perencanaan produksi umumnya dapat diperinci ke dalam tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja (routing), penjadwalan (scheduling), dan dispatching. 1. Fungsi urutan kerja melukiskan aliran proses yang paling efisien dan efektif dan menentukan mesin-mesin dan perlengkapan yang harus digunakan sewaktu terjadi proses produksi. Urutan kerja adalah suatu pemilihan jalan yang akan dilewati setiap bahan dasar hingga selesai. Dalam fungsi ini biasanya dibedakan antara tata proses dan tata produk. Tata proses menunjukkan bahwa semua mesin yang digunakan dalam satu tingkatan proses produksi diatur dan ditempatkan di dalam satu tempat yang sama. Tata produk menunjukkan bahwa seluruh mesin yang digunakan untuk memproduksi satu jenis hasil dari mulai proses yang pertama hingga

12 menjadi hasil terakhir diatur dan ditempatkan di dalam sebuah tempat yang sama. 2. Kegiatan penjadwalan menentukan waktu yang diperlukan untuk proses pekerjaan baik seluruh pekerjaan maupun sebagian pekerjaan. Kegiatan penjadwalan adalah merencanakan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan tepat untuk menghindari bertumpuknya pekerjaan di suatu waktu sedangkan di lain kesempatan menganggur. 3. Kegiatan dispatching adalah upaya untuk menetapkan dengan tepat sehingga seluruh pekerjaan akan dilaksanakan dengan waktu dan metode yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar alat-alat dan segenap perlengkapan yang diperlukan siap pakai. Manajemen Produksi

13 b. Fungsi perencanaan proses produksi Fungsi perencanaan proses produksi berkaitan dengan penetapan metode yang terbaik, paling efektif, dan paling efisien untuk mengombinasikan sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk memproduksi output yang telah ditetapkan dalam perencanaan produksi. Perencanaan Proses Produksi c. Fungsi persediaan Fungsi persediaan lazimnya dihubungkan dengan kegiatan penyediaan bahan-bahan yang dibutuhkan dengan memperhitungkan biaya terendah selaras dengan mutu yg direncanakan. Jumlah, mutu, waktu, dan tempat untuk menyediakan bahan-bahan perlu direncanakan untuk menjamin kesinambungan produksi

14 Persediaan Produksi d. Fungsi pengawasan Fungsi pengawasan terhadap produksi merupakan kegiatan yang menentukan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan rencana produksi. Penilaian produksi dan tindakan perbaikan sangat dibutuhkan dalam fungsi penawasan. Standar dan pelaksanaan merupakan informasi yang dibutuhkan fungsi ini. Pengawasan Produksi

15 e. Fungsi pengawasan mutu Fungsi pengawasan mutu produk sangat penting karena persaingan yang semakin sengit. Fungsi pengawasan mutu ditujukan untuk menyesuaikan diri terhadap rencana dalam hal komposisi fisik, standar pelaksanaan, besar dan bentuk produksi yang mengacu kepada selera pasar. Pengawasan Mutu Produksi f. Fungsi pengawasan biaya Fungsi pengawasan biaya merupakan sebagian dari kegiatan akunting modern yang meneliti biaya untuk bahan mentah, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, bunga modal, dan biaya lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi produk. Fungsi pengawasan biaya produksi pada dasarnya bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang sudah direncanakan.

16 Biaya Produksi g. Fungsi perlengkapan Fungsi perlengkapan bertujuan agar proses produksi dapat terselenggara dengan tepat dan dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya. Fungsi ini berkewajiban untuk mengadakan perbaikan darurat, pengecekan terhadap kondisi mesin-mesin, jumlah serta mutu perlengkapan yang dibutuhkan untuk keperluan proses pelaksanaan produksi 1.5.2 Pemasaran Menurut Sastradipura (1994; 135) pemasaran mempunyai dua arti yaitu: 1. Pemasaran adalah segenap kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan distribusi 2. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai segenap kegiatan usaha dalam penyaluran barang atau jasa dari produsen hingga konsumen

17 Pemasaran Pemasaran pun mempunyai konsep pemasaran. Konsep pemasaran mempunyai tiga komponen utama yang meliputi: 1. Orientasi kepada pelanggan 2. Mencari laba 3. Pengintegrasian kegiatan-kegiatan pemasaran Konsep Pemasaran

18 Masalah-masalah dalam pemasaran yaitu: a. Jarak geografis. Hal ini berarti produk tidak bisa diakses oleh konsumen yang berlainan tempat. Halangan itu mungkin berupa tariff angkutan yang terlalu tinggi, sewa gudang untuk menyimpan persediaan yang naik biayanya, para penjual yang kurang agresif menjemput calon-calon pembeli potensial dan masalah-masalah lain yang membuat jarak antara produsen dan konsumen semakin lebar b. Jarak ekonomis. Jarak ekonomis dapat terjadi karena harga barang yang diproduksi perusahaan terlalu tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan konsumen. Barang yang rentan terpengaruh adalah barang yang permintaannya sangat elastis. Kenaikan harga sedikit saja akan berpengaruh terhadap pengurangan pembelian dalam jumlah yang relative besar. Kewajiban bagian pemasaran untuk memecahkan kedua permasalahan di atas. Upaya manajemen pemasaran dapat tertuju kepada: 1. kebijaksanaan penetapan harga. Penetapan harga senantiasa merupakan masalah yang rumit. Bukan hanya harus berpedoman kepada kalkulasi harga pokok, tetapi juga kepada tingkat pendapatan masyarakat. Agar harga barang dapat terjangkau, maka mungkin sekali efisiensi harus ditingkatkan atau produksi harus ditambah sehingga biaya tetap dapat dibagi oleh jumlah produksi yang lebih banyak.

19 Di lain pihak mungkin fungsi perantara harus dikurangi dengan cara menjual langsung kepada konsumen. Penetapan Harga 2. Pemilihan risiko yang tepat. Karena risiko itu tidak bisa dihindarkan, kita harus mencari cara yang tepat untuk menghadapi risiko. Risiko yang besar hendaknya mendapat kompensasi dari penjualan yang lebih besar dan laba yang lebih tinggi. Pemilihan Risiko

20 Pemilihan metode pemodalan. Pendanaan melalui manajemen keuangan perlu mengikuti kaidah-kaidah yang tepat sehingga diperoleh jumlah modal yang cukup dengan biaya yang rendah. Dana dapat dipilih antara dana dari dalam (misal melalui penjualan saham) dan dana dari luar (misal melalui kredit dari bank atau pihak ketiga). Pemilihan ini kerap kali mempunyai pengaruh terhadap biaya yang juga dapat mempengaruhi harga jual barang. 1.5.3 Keuangan Manajemen keuangan menurut Sastradipoera (1994: 144) adalah penerapan fungsi perencanaan dan pengawasan dalam fungsi keuangan. Manajmen keuangan berhubungan dengan kegiatan untuk melengkapi suatu kegiatan usaha dengan dana yang diperlukan dalam pelaksanaan yang ditujukan untuk mencapai sasaran. Manajemen keuangan dapat pula diartikan sebagai manajemen yang berhubungan dengan pengelolaan dan seni untuk memperoleh alat-alat pembayaran untuk mencapai tujuan. Perencanaan keuangan biasanya mencakup tiga langkah penting: 1. Penentuan tujuan keuangan (jangka pendek dan panjang) 2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan keuangan untuk mencapai tujuan 3. Penentuan prosedur yang membantu pengambilan keputusan

21 Manajemen Keuangan Tujuan utama manajemen keuangan adalah: 1. Untuk mencapai persediaan modal dan kredit yang cukup 2. Mengelola sumber-sumber keuangan dengan bijaksana 3. Menghasilkan pendapatan bagi perusahaan Masalah-masalah yang dihadapi manajemen keuangan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam kelompok-kelompok besar sebagai berikut: 1. Masalah kuantitatif yang berhubungan dengan pertanyaan: Berapakah besarnya modal yang dibutuhkan pada waktu tertentu karena terbatasnya sumber keuangan? 2. Masalah kualitatif yang merupakan masalah yang berhubungan dengan kegiatan untuk mempertimbangkan bentuk, jenis dan syarat-syarat modal yang dibutuhkan, sedangkan manajemen tidak dapat dengan bebas memilih

22 bentuk, jenis dan syarat-syarat modal seperti yang dikehendakinya. Kedua masalah tersebut perlu dipecahkan manajer keuangan karena masalah-masalah itu pada akhirnya akan berhubungan dengan rentabilitas dan biaya, solvabilitas, serta likuiditas. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan masalah kuantitatif diantaranya meliputi: 1. Keputusan manajemen yang berhubungan dengan modal yang dibutuhkan. Menetapkan jumlah modal yang diperkirakan akan dibutuhkan oleh perusahaan merupakan keputusan manajemen yang akan mempengaruhi segi-segi lainnya. Karena itu, jumlah modal perlu diperkirakan sejak awal. Perhitungan itu berdasarkan analisis pasar dan prognosa pasar untuk menduga hasil yang akan dicapai di kemudian hari dan anggaran biaya 2. Keputusan manajemen dalam memecahkan masalah kapitalisasi. Jumlah nilai semua sekuritas (saham dan obligasi) yang ada di dalam suatu perusahaan biasanya disebut kapitalisasi. Peranan manajemen keuangan akan tampak dalam kegiatan seperti berikut: 1. Mencari dan memanfaatkan dana 2. Mengoordinasikan berbagai keputusan keuangan dan fungsi-fungsi manajemen 3. Mengamati dan berinteraksi dengan lingkungan keuangan eksternal

23 4. Mengawasi pelaksanaan keuangan Adapun peranan seorang manajer keuangan itu dapat tampak dalam bidang-bidang seperti berikut: 1. Perencanaan keuangan a. Perencanaan program investasi b. Perencanaan pinjaman c. Peramalan dan perencanaan penerimaan dan pengeluaran d. Pemberi nasihat tentang pembagian dividen e. Penyusunan laporan keuangan 2. Manajemen kas a. Pembukaan rekening bank dan melakukan setoran b. Pengelolaan kas kecil dan saldo bank c. Pengelolaan pembayaran atas kewajiban yang jatuh tempo d. Pencatatan transaksi kas 3. Manajemen kredit a. Penentuan tingkat risiko para langganan b. Pengaturan tagihan dan melakukan tagihan c. Penentuan potongan kontan atau pembayaran sebelum jatuh tempo 4. Manajemen sekuritas a. Pemberian saran mengenai sekuritas yang paling menguntungkan untuk dijual b. Negosiasi dengan bank-bank investasi c. Pengelolaan angsuran pinjaman

24 d. Hubungan dengan pemegang saham dan pengaturan pembayaran deviden 1.5.4 Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen personalia (SDM) menurut Sastradipoera (1994: 157) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, perawatan, dan pemutusan sumber daya manusia agar dapat mencapai tujuan individual, organisasi dan masyarakat. Fungsi-fungsi pelaksanaan (dalam bidang SDM) adalah sebagai berikut: 1. Fungsi pengadaan. Agar perusahaan tidak salah dalam menentukan pilihan calon SDM nya maka pekerjaan atau jabatan yang akan di isi perlu di analisis dulu, sehingga diperlukan analisis jabatan dan analisis pemegang jabatan. Analisis jabatan adalah prosedur untuk menghimpun, mengolah,

25 menafsirkan, dan menarik kesimpulan dari segala fakta yang berkaitan erat dengan jabatan secara sistematis. Analisis pemegang jabatan menitikberatkan kepada kajian jabatandalam hubungannya dengan pemegang jabatan, menitik beratkan kepada kondisi pekerja yang dibutuhkan untuk setiap jabatan dengan menggunakan berbagai tes badaniah, rohaniah, wawancara, dan tes-tes lainnya. Agar perusahaan memperoleh SDM yang tepat untuk melaksanakan tugas yang tersedia maka seleksi perlu dilakukan meskipun jumlah pelamar lebih sedikit daripada jumlah lowongan. Pada saat ini banyak jenis tes psikologi yang dapat membantu untuk mencari calon SDM yang cocok dengan sifat dan kondisi kerja. Tes-tes yang terkenal adalah tes prestasi, tes bakat, tes intelegensi, tes minat, dan tes kepribadian. 2. Fungsi pengembangan Fungsi pengembangan bertujuan untuk menyesuaikan SDM dengan pekerjaannya.

26 Pengembangan SDM 3. Fungsi kompensasi Pengertian kompensasi mempunyai pengertian yang lebih luas daripada upah atau gaji. Kompensasi meliputi gaji atau upah, fasilitas perumahan dan kendaraan, pakaian, tunjangan kenaikan harga pangan atau tunjangan pangan, tunjangan keluarga, tunjangan perbedaan harga pada setiap daerah dan sejumlah tunjangan lainnya. Definisi kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan kepada para pekerja karena mereka telah memberikan bantuan untuk mencapai tujuan organisasi. Sepanjang kompensasi itu berhubungan untuk kepentingan perusahaan, program kompensasi pekerja dirancangkan untuk: a. Menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi

27 b. Mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi c. Memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang Kompensasi Pegawai 4. Fungsi integrasi Agar terjadi integrasi, selain daripada menetapkan tujuan organisasinya, manajemen pun perlu memahami kebutuhan para pekerjanya. Kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow adalah: a. Kebutuhan Fisiologis yaitu kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah. b. Rasa Aman yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

28 c. Kepemilikan sosial yaitu kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan untuk diterima, berinteraksi, dan kebutuhan untuk dicintai dan mencintai. d. Penghargaan Diri yaitu kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain. e. Aktualisasi diri yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, keterampilan, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Teori Kebutuhan Abraham Maslow 5. Fungsi perawatan Untuk mengadakan perawatan terhadap SDM, manajemen akan berusaha untuk mengadakan komunikasi dan bimbingan dengan efektif dan menjamin keamanan dan

29 kesehatan pekerja dengan baik. Berikut ini beberapa contoh program yang berhubungan dengan perawatan: a. Program keamanan 1. Rancangan pabrik dan pelaksanaan yang aman 2. Pendidikan pekerja agar dapat bekerja dengan aman 3. Pemeliharaan catatan mengenai biaya dan penyebab kecelakaan 4. Analisa kecelakaan 5. Peraturan keamanan melalui tindakan disipliner b. Program kesehatan 1. Pemeriksaan jasmaniah yang teratur terhadap semua SDM kunci 2. Pemeriksaan jasmaniah sukarela yang teratur untuk seluruh SDM 3. Penyediaan tenaga medis di perusahaan 4. Pemeliharaan dan pemeriksaan teratur untuk sanitasi 5. Penyediaan bimbingan dan penyuluhan kesehatan psikis 6. Pemeriksaan teratur dan sistematis terhadap ketentuan yang berhubungan dengan benda-benda dan produk-produk berbahaya dan penyebab pencemaran 6. Fungsi pemutusan kerja Pemutusan kerja tidak selamanya berlangsung dengan baik meskipun pekerja, organisasi dan masyarakat

30 mengharapkan sebaliknya. Pada dasarnya pemutusan kerja antara perusahaan dan seseorang dapat dikelompokkan ke dalam tiga alasan utama yaitu: a. Karena keinginan perusahaan yang diantaranya disebabkan ketidakcakapan calon pekerja dalam masa percobaan, pekerja sering mangkir, pekerja ditahan dan dihukum, pekerja sakit, pekerja berusia lanjut, pengurangan pekerja, dan sebagainya. b. Karena keinginan pekerja yang diantaranya disebabkan pekerja mendapatkan pekerjaan lain, majikan menganiaya atau mengancam pekerja, majikan tidak membayar upah pada waktu yang dijanjikan dan sebagainya. c. Karena sebab-sebab lain. Penyebab-penyebab lain terhadap pemutusan kerja meliputi kenyataan-kenyataan bahwa pekerja meninggal duniaatau masa hubungan kerja sesuai perjanjian telah berakhir. Pemutusan Hubungan Kerja

31 1.6 Perkembangan Teori Manajemen Menurut Manullang (2005: 19) adanya manajemen sekarang adalah hasil penyelidikan para ahli hingga saat ini. Sesungguhnya, diskusi secara tertulis dalam bidang manajemen baru dimulai tahun 1990. Sebelumnya, hampir dapat dikatakan belum ada kupasan-kupasan secara tertulis di bidang manajemen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manajemen sebagai ilmu pengetahuan, merupakan suatu ilmu pengetahuan yang masih muda. Menurut caranya memecahkan pesoalan, Beisline menggolongkan ke dalam tiga kelas, yaitu: a. Manajemen konvensional b. Manajemen sistematis, dan c. Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan Manajemen konvensional atau disebut manajemen tradisional adalah ketika manajer dalam menghadapi suatu persoalan dengan cara mendasarkan diri kepada tindakan-tindakan yang diambilnya di zaman lampau. Dalam manajemen tradisional, pengalaman manajer sangat memegang peranan penting. Manajemen jenis ini digunakan di kalangan yang luas, tetapi jenis ini merupakan bentuk manajemen yang paling sedikit efektivitas dan efisiensinya. Manajemen sistematis dapat dianggap sebagai langkah pertengahan antara manajemen konvensional dan manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Disini, manajer dalam memecahkan suatu persoalan yang dihadapinya, bukan saja mendasarkan diri

32 pada pengalamannya, tetapi pada pengalaman orang lain yang menghadapi masalah serupa. Apa yang dipergunakan oleh orang lain dan berhasil baik, dipedomani dan dipraktikkan. Manajemen Sistematis Manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan tidak menerima suatu cara manajemen semata-mata karena di waktu lampau telah berhasil dengan baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk merealisasikan rencana. Berikut ini adalah tokoh-tokoh manajemen: a. Frederich Winslow Taylor (1856-1915) Taylor disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah” dengan karyanya “scientific management” yang telah memberikan prinsipprinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai

33 efisiensi. Empat prinsip scientific management yang dikembangkan Taylor adalah: 1. Melenyapkan sistem coba-coba dan untuk tiap unsure pekerjaan harus diterapkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan 2. Memilih karyawan yang terbaik untuk setiap tugas, lalu melatih dan mendidiknya 3. Setiap karyawan menerapkan kaidah ilmu pengetahuan 4. Membagi pekerjaan yang sebaik-baiknya antara pimpinan dan karyawan Teknik yang digunakan untuk implementasi prinsip tersebut adalah melalui studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan fungsional, sistem tarif berbeda yaitu karyawan yang lebih produktif dan efisien mendapatkna gaji lebih besar dari karyawan lainnya. b. Henry Fayol (1841-1925) Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen operasional manajemen dan diberi julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum) Fayol membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu teknikal, komersial, finansial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah perumus empat belas prinsip manajemen yaitu: 1) Pembagian kerja 2) Wewenang

34 3) Disiplin 4) Kesatuan perintah 5) Kesatuan pengarahan 6) Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum 7) Balas jasa/imbalan 8) Sentralisasi 9) Rantai scalr/khirarki 10) Order/susunan 11) Keadilan 12) Stabilitas staf organisasi 13) Inisiatif 14) Esprit de corps (semangat korps) Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik. Selain tokoh tersebut di atas, masih banyak lagi tokoh-tokoh lain. Bagi mereka yang berminat untuk mendalaminya disarankan membaca buku Harword F. Merril yang berjudul Classic in Management, American Management Association, 1960. 1.7 Latihan Soal Berikan huruf B jika pernyataan Benar dan huruf S jika pernyataan Salah

35 1. ___B_____ Berbelanja di pasar adalah contoh kegiatan bisnis 2. _________ Bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi, ataupun masyarakat luas 3. _________ Grab adalah contoh bisnis ekstraktif 4. _________ Semen Gresik adalah contoh bisnis ekstraktif 5. _________ Pertamina adalah contoh bisnis ekstraktif 6. _________ Pabrik susu sapi adalah contoh bisnis agraris 7. _________ Gojek adalah contoh bisnis agraris 8. _________ Pabrik kertas adalah contoh bisnis industry 9. _________ Pabrik mobil adalah contoh bisnis agraris 10. _________ Salon adalah contoh bisnis jasa 11. _________ Bengkel adalah contoh bisnis jasa 12. _________ Tambal ban adalah contoh bisnis industry 13. _________ Pertamina adalah perusahaan swasta 14. _________ PLN adalah perusahaan negara 15. _________ Indomaret adalah contoh perusahaan negara

36 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan jawaban yang singkat, padat, dan jelas 1. Jelaskan pengertian manajemen! 2. Sebutkan fungsi manajemen menurut Henry Fayol!

37 3. Sebutkan fungsi manajemen menurut George R. Terry! 4. Sebutkan fungsi operasional manajemen bisnis!

38 5. Jelaskan fungsi dasar manajemen produksi! 6. Bagaimana cara memecahkan masalah-masalah dalam pemasaran?

39 7. Apa saja tujuan manajemen keuangan? 8. Apa saja peranan manajer keuangan?

40 9. Apa saja fungsi-fungsi manajemen sumberdaya manusia? 10. Jelaskan Teori Kebutuhan Abraham Maslow!

41 BAB II ORGANISASI DAN BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN 2.1 Pengertian Organisasi Menurut Manullang (2005:63) perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani yaitu organon dan istilah Latin yaitu organum yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. James D Mooney mengatakan organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sedangkan, Chester I Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu sistem dari aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi Organisasi yaitu sebagai proses pembagian tugas, mengatur pegawai-pegawai untuk memikul tugas atau pekerjaan dari suatu badan usaha (Yoseph Kingsbury & Robert Wilcox 1961) diacu dalam Sutarto (2012). Organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses menghimpun atau mengatur kelomok-kelompok yang saling berhubungan dari unit perwakilan ke dalam suatu pekerjaan

42 secara keseluruhan (Harleigh B. Trecker 1950) diacu dalam Wusanto (2003). Ciri-ciri organisasi yaitu: 1. Adanya sekelompok orang 2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerja sama yang harmonis 3. Kerja sama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan. Berdasarkan cirri-ciri diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu b. Organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan, kerja sama dari sekumpulan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan 2.2 Struktur organisasi. Biasanya hasil dari disain organisasi adalah suatu bagan organisasi yang menggambarkan hubungan formal di antara fungsi dan orang-orang yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi tersebut. Beberapa perusahaan tidak mempergunakan bagan organisasi, karena mereka merasa bahwa hal ini dapat menyebabkan suatu kekakuan struktural tertentu. Bukanlah tujuan kita untuk berargumen mengenai manfaat bagan organisasi. Tetapi perlu ditekankan bahwa organisasi itu sendiri bukanlah tujuan akhir namun merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. Bagan dapat dan harus diubah sesering

43 mungkin, dan di dalam sebuah perusahaan dengan ukuran dan kompleksitasnya, bagan dapat merupakan piranti yang sangat berguna untuk koordinasi. Gambar struktur organisasi di bawah menunjukkan suatu bagan organisasi dalam bentuk asli dan sederhana; yaitu, yang ditunjukkan hanya struktur dasar dari bagian-bagian dan fungsifungsi. Terkadang diperlukan lebih banyak informasi, seperti nama dari suatu jabatan dan jumlah orang yang mereka awasi. Keuntungan dan penggunaan bagan organisasi adalah cukup besar. Pertama, bagan menunjukkan garis-garis wewenang langsung dan dengan demikian berguna sebagai pengamatan yang cepat mengenai siapa yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang bermacam-macam itu. Bagan juga menunjukkan kelemahan suatu organisasi, seperti misalnya lebih dari seorang yang ditugaskan untuk pekerjaan yang sama, atau pekerjaan tertentu yang tidak pernah ditugaskan kepada siapapun. Bagan dapat dipergunakan sebagai alat latihan dan sebagai pedoman di dalam perencanaan untuk perluasan. Bagan dapat dipergunakan untuk memperingatkan karyawan mengenai hubungan kerja di dalam perusahaan dan juga untuk mengingatkan para karyawan mengenai siapa mengawasi siapa. Bagan Organisasi Sederhana

44 2.3 Bentuk-bentuk Perusahaan Ada banyak jenis perusahaan, tetapi pada umumnya perusahaan terdiri atas sebagai berikut: 2.3.1 Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua risiko dan aktivitas perusahaan. Tidak ada pemisahan modal antara kekayaan pribadi dan kekayaan perusahaan. Kebaikan perusahaan perseorangan adalah: a. Pemilik bebas mengambil keputusan b. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan c. Rahasia perusahaan terjamin d. Pemilik lebih giat berusaha Toko Kelontong: Contoh Perusahaan Perseorangan Adapaun keburukan nya adalah sebagai berikut: a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas b. Sumber keuangan perusahaan terbatas c. Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin

45 d. Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri sehingga pengelolaan manajemen menjadi kompleks 2.3.2 Firma Firma adalah persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersama-sama melaksanakan usaha. Pada umumnya, firma dibentuk oleh orang-orang yang memiliki keahlian atau profesi yang sama dan tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian ditanggung bersama. Kebaikan firma adalah sebagai berikut: a. Kemampuan manajemen lebih besar karena ada pembagian kerja diantara para anggota b. Pendiriannya relative mudah, baik dengan akta maupun tidak memerlukan akta pendirian c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi Adapun keburukan nya adalah: a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas b. Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama anggota lainnya c. Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu 2.3.3 Perseroan Komanditer (CV) CV merupakan bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun, tidak semua bidang usaha dapat dijalankan dalam bentuk CV, mengingat adanya beberapa bidang

46 usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Contoh Perseroan Komanditer CV adalah bentuk perjanjian kerja sama berusaha bersama antara dua orang atau dengan akta otentik sebagai akta pendirian yang dibuat di hadapan notaries yang berwenang. Para pendiri CV terdiri atas persero aktif dan persero pasif. Hal yang membedakan antara kedua persero itu adalah tanggung jawabnya dalam perseroan. Persero aktif, yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan, termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero pasif, yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor dalam perusahaan, tanpa melibatkan harta dan kekayaan pribadinya. Kebaikan CV adalah: a. Kemampuan manajemen lebih besar b. Proses pendirian nya relative mudah c. Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar d. Mudah memperoleh kredit

47 Keburukan CV adalah: a. Sebagian sekutu yang menjadi persero aktif memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas b. Sulit menarik kembali modal c. Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu 2.3.4 Perseroan Terbatas (PT) Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling popular dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya. Selain memiliki landasan hukum yang jelas, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bentuk PT juga dianggap lebih menjaga keamanan para pemegang saham atau pemilik modal dalam berusaha. Sama halnya dengan CV, pendirian PT juga dianggap dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih. Hal ini karena sistem hukum di Indonesia menganggap dasar Perseroan Terbatas adalah perjanjian maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal harus berjumlah dua orang, dengan jumlah modal dasar minimum RP. 50.000.000,00. Sedangkan, untuk bidang usaha tertentu, jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur tentang bidang usaha tersebut.

48 Contoh Perseroan Terbatas Berdasarkan jenis perseroan, PT dibagi menjadi: a. PT nonfasilitas umum atau PT biasa b. PT fasilitas PMA c. PT fasilitas PMDN d. PT Persero BUMN e. PT Perbankan f. PT lembaga keuangan non perbankan g. PT usaha khusus Berdasarkan penanaman modalnya, jenis Perseroan Terbatas dibagi menjadi: a. PT dalam rangka penanaman modal asing (PMA) b. PT dalam rangka penanaman modal dalam negeri (PMDN) c. PT yang modalnya dimiliki oleh warga negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia (PT swasta nasional)

49 d. PT Perseroan BUMN, yaitu perseroan terbatas yang telah go-public, yakni perseroan yang sebagian modalnya telah dimiliki public dengan jalan membeli saham melalui pasar modal (capital market) melalui bursa-bursa saham. Walaupun popular dalam kegiatan bisnis, bentuk PT memiliki kebaikan dan keburukan sebagai berikut: Kebaikan PT adalah: a. Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan b. Mudah mendapatkan tambahan dana/modal, misalnya dengan mengeluarkan saham baru c. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin d. Terdapat efisiensi pengelolaan sumber dana dan efisiensi pimpinan karena pimpinan dapat diganti sewaktu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham e. Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau pemegang saham f. Diatur dengan jelas oleh undang-undang PT serta peraturan lain yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan Keburukan PT adalah: a. Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham akan dikenakan pajak b. Rahasia perusahaan kurang terjamin karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada pemegang saham

50 c. Proses pendiriannya membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih besar daripada CV d. Proses pembubaran, perubahan anggaran dasar, penggabungan dan pengambil alihan perseroan membutuhkan waktu dan biaya serta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2.3.5 Badan Usaha Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba. Badan usaha sering disamakan dengan perusahaan, sekalipun pada kenyataanya berbeda. Perbedaan utamanya, badan usaha adalah lembaga, sedangkan perusahaan adalah tempat badan usaha ini mengelola faktor-faktor produksi. Jenis-jenis badan usaha di Indonesia terdiri atas: 2.3.5.1 Koperasi Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-perseorangan demi kepentingan bersama. Menurut UU tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Adapun prinsip koperasi yang dicantumkan dalam UU No.12 Tahun 1967 dan UU No.25 Tahun 1992, kurang lebih sama dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan

51 adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha). Contoh Koperasi Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah: a. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela b. Pengelolaan yang demokratis c. Partisipasi anggota dalam ekonomi d. Kebebasan dan otonomi e. Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

52 Di Indonesia pun telah dibuat UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU No.25 tahun 1992 adalah: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian f. Pendidikan perkoperasian g. Kerja sama antar koperasi. Jenis koperasi menurut fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir. Di sini, anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya 2. Koperasi penjualan/ pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini, anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa pada koperasi. 3. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, yang anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini, anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi

53 4. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini, anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. 2.3.5.2 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN atau perusahaan milik negara merujuk pada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki pemerintah sebuah negara. Definisi BUMN menurut UU No.19 tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat. Pertamina: Contoh BUMN Ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut: 1. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah 2. Pengawasan, baik secara hierarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah

54 3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah 4. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha 5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah 6. Bertujuan mengisi kas negara karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara 7. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak 8. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat 9. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi dibenarkan memupuk keuntungan 10. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara 11. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi 12. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan 13. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Apabila sahamnya dimiliki oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara 14. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi 15. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri

55 16. Apabila memperoleh keuntungan, keuntungan tersebut dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat 17. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank Sejak tahun 2001, seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh kementrian BUMN yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN. BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan jawatan. 2.3.5.3 Persero Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh negara atau daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi, sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.

56 Contoh Persero Perusahaan Perseroan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk Perseroan Terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh pemerintah (atas nama negara) yang tujuan utamanya mengejar keuntungan. Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut: a. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden b. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menteri dengan memerhatikan perundang-undangan c. Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang d. Modalnya berbentuk saham e. Sebagian atau seluruh modal adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan f. Organ Persero adalah RUPS, direksi, dan komisaris

RkJQdWJsaXNoZXIy MTM3NDc5MQ==